Sabtu, 17 Desember 2011

Tugas Individu Softskill

NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM    : 26211720

Ekonomi Sosialis

Ilmu Ekonomi Sosialis adalah bagian dari Ilmu Ekonomi Politik. Ilmu Ekonomi Politik termasuk dalam ilmu-ilmu pengetahuan masyarakat. Masalah yang dijadikan persoalan dalam suatu ilmu pengetahuan penting sekali artinya untuk pekerjaan, penyelidikan, mengajar dan belajar secara ilmiah. Penentuan yang benar dari masalah suatu ilmu pengetahuan mempunyai arti menentukan untuk pelaksanaannya yang berdasar atas ilmu pengetahuan itu.

Ilmu pengetahuan mempunyai fungsi tertentu dalam masyarakat. Tiap peristiwa dan gejala yang timbul dalam masyarakat, sebagai produksi, negara, kesenian, hukum, keluarga, dan sebagainya, berfungsi memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu dari masyarakat. Juga ilmu pengetahuan sebagai suatu gejala dan peristiwa yang timbul dalam masyarakat mempunyai fungsi tertentu pula untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu dari masyarakat.

Ilmu pengetahuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan menyelidiki dan menemukan hukum-hukum alam dan hukum-hukum masyarakat yang objektif, yang tidak tergantung pada kehendak dan kesadaran manusia dan menunjukkan dengan cara bagaimana hukum-hukum yang ditemukan itu dapat dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhannya. Demikianlah ilmu pengetahuan itu digunakan oleh manusia sebagai landasan dan dasar guna mengambil tindakan-tindakan sebagai sendi untuk bertindak yang benar.

Dalam menentukan masalah ilmu pengetahuan tidak boleh dilupakan peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala yang diperlukan untuk penentuan itu. Ilmu pengetahuan mempunyai hubungan timbal-balik dengan tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia. Ilmu pengetahuan mencari bahan-bahan penyelidikan dari tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia atau peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala masyarakat lainnya, membuat dalil-dalil umum dari bahan-bahan yang didapatinya, dan mendapatkan didalamnya hal-hal yang seharusnya berlaku, hal-hal yang merupakan hukum-hukum tertentu. Segala yang disebut ilmu pengetahuan bersendikan pada peristiwa-peristiwa nyata, karena jika tidak demikian, maka akan merupakan suatu spekulasi, suatu khayalan atau merupakan penyingkiran kebenaran secara sadar, dan ini adalah bukan ilmu pengetahuan.

Sebaliknya ilmu pengetahuan diperuntukan bagi kepentingan manusia, digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan-tindakannya dengan benar, secara tidak langsung sebagai penyelidikan-penyelidikan dalam kehidupannya atau langsung sebagai ilmu pengetahuan yang diterapkan (applied science). Jika ilmu pengetahuan tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia, maka ilmu pengetahuan yang demikian itu merupakan pembuangan waktu yang tidak ada gunanya. Demikian maka tidak dapat dipilih dengan sesuka hati masalah suatu ilmu pengetahuan; masalah ilmu pengetahuan itu harus diambil dari kenyataan-kenyataan yang objektif, dari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dari dari gejala-gejala yang sungguh ada.

Ilmu Ekonomi Sosialis sebagai bagian dari pada ilmu Ekonomi Politik dan yang termasuk ilmu-ilmu pengetahuan masyarakat dengan sendirinya akan menggunakan bahan-bahan dalam penyelidikannya langsung dari pada kehidupan masyarakat, ialah kehidupan keekonomian dalam masyarakat yang merupakan suatu kenyataan yang objektif. Sebagai suatu ilmu pengetahuan yang meliputi bidang ekonomi, maka ilmu Ekonomi Sosialis mengambil masalah yang dipersoalkannya, hubungan-hubungan manusia dalam kehidupan keekonomian dalam masyarakat sosialis. Tentu saja kehidupan keekonomian masyarakat sosialis yang akan dibangun tidak akan dapat terpisah dari pada kehidupan keekonomian masyarakat yang lampau dan kehidupan masyarakat yang masih berlangsung.

Ciri-ciri Ekonomi Sosialis
1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
- Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2. Peran pemerintah sangat kuat
- Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
- Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
- Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
- Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi Sosialis
Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum
Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di India banyak kasta, tapi tidak pernah terjadi revolusi sosial.
1. Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan
Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan berhenti.
2. Tidak ada insentive untuk kerja keras
Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur.
3. Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi


Sumber : http://zonaekis.com/sistem-ekonomi-sosialis-sosialisme/

Tugas Individu Softskill

NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM    : 26211720

Ekonomi Regional

Ilmu ekonomi Regional muncul sebagai suatu perkembangan baru dalam ilmu ekonomi yang secara resmi baru mulai pada pertengahan tahun lima puluhan.Karena adanya kekhususan yang dimiliki oleh ekonomi regional menyebabkan ilmu ini telah berkembang menjadi suatu bidang spesialisasi yang baru yang berdiri sama halnya dengan cabang ilmu ekonomi lainnya seperti ekonometrik,ekonomi kependudukan,operational research,dan lainlainnya.
Sama halnya dengan ilmu-ilmu lain,ilmu ekonomi regional muncul sebagai suatu kritik dan sekaligus memberi dimensi baru pada analisis ekonomi dalam rangka melengkapi dan mengembangkan pemikiran ekonomi tradisional sehinga dapat memecahkan masalah-masalah sosial ekonomi yang terus berubah sepanjang zaman.
Ada dua kelompok ilmu yang lazim mengunakan ilmu ekonomi regional sebagai peralatan analisa.Kelompok pertama menamakan dirinya dengan Regional science yang lebih banyak menekankan analisaanya pada aspek aspek sosial ekonomi dan geografi. Kelompok ilmu kedua menamakan dirinya sebagai Regional Planning yang lebih menekankan analisanya pada
aspek-aspek tata ruang, land-use, dan perencanaan.
Di Indonesia, ilmu ekonomi Regional mulai masuk dan berkembang pada permulaan repelita II pada saat mana aspek pembangunan daerah dan perencanaan wilayah mulai dirasakan keperluannya.dewasa ini Institut Teknologi Bandung (ITB) telah membuka Progran Pasca Sarjana dalam bidang perencanaan wilayah,sedangkan Fakultas Ekonomi universitas Andalas sudah sejak sepuluh tahun yang lalu mulai secara aktif mengembangkan ilmu ekonomi Regional,walaupun masih terbatas dalam bidang penelitian dan perencanaan. Ilmu ekonomi regional salah satu cabang ilmu ekonomi yang memiliki kekhususan yaitu sesuatu yang tidak dibahas dalam cabang ilmu lainnya, sedangkan pada sisi lain memiliki prinsip-prinsip yang utuh atau mampu memberikan solusi yang lengkap untuk bidang tertentu.
Ilmu Ekonomi Regional ialah ilmu ekonomi wilayah, menitik beratkan pada bahasan dimensi tata ruang / space/ spatial.
Hal-hal yang menjadi landasan pentingnya ekonomi regional
1. Keuntungan sumber daya alam ( natural resources advantage )
2. Penghematan dari pemusatan ( economic of concentration )
3. Biaya angkut
Tujuan Ilmu Ekonomi Regional : Untuk menentukan diwilayah mana suatu kegiatan ekonomi sebaiknya dipilih dan mengapa wilayah tersebut menjadi pilihan.
Peran Ilmu Ekonomi Regional
· Penentuan kebijaksanaan awal, sektor mana yang dianggap strategis, memiliki daya saing dan daya hasilnya yang besar, comperative advantage.
· Dapat menyarankan komoditi / kegiatan apa yang perlu dijadikan unggulan dan disub wilayah mana komoditi itu dapat dikembangkan.
Manfaat Ilmu Ekonomi Regional
· Makro : Bagaimana pemerintah pusat dapat mempercepat Laju pertumbuhan ekonomi keseluruh wilayah
· Mikro : Dapat membantu perencanaan wilayah menghemat waktu dan biaya dalam proses menentukan lokasi suatu kegiatan ekonomi

Pilar penopang ekonomi regional :
  1. Geografi
  2. Perencanaan Kota
  3. Ekonomi
  4. Teori Lokasi
Analisisnya adalah :
1.analisa geofisik
         2.analisa kelembagaan 
3.analisa ekonomi
4.analisa sosial budaya
5.analisa lingkungan

Tugas Individu Softskill

NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM    : 26211720

PERKEMBANGAN EKONOMI PADA MASA ORDE BARU

Pada masa awal Orde Baru. Pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat. Mulai dari pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur,dll. Saat permulaan Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.

Untuk melaksanakan langkah-langkah penyelamatan tersebut maka ditempuh cara:
aMengadakan operasi pajak
b.Cara pemungutan pajak baru bagi pendapatan perorangan dan kekayaan dengan
menghitung pajak sendiri dan menghitung pajak orang.

Pemerintah lalu melakukan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang (25-30 tahun) dilakukan secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita(Pembangunan Lima Tahun). 

 Di awal Orde Baru, Suharto berusaha keras membenahi ekonomiIndonesia yang terpuruk, dan berhasil untuk beberapa lama. Kondisi ekonomiIndonesia ketika Pak Harto pertama memerintah adalah keadaan ekonomi denganinflasi sangat tinggi, 650% setahun.

Sumber:http://sambelalab.wordpress.com/2010/11/09/pembangunan-ekonomi-pada-masa-orde-baru-dibawah-rezim-soeharto/ 

Tugas Individu Softskill

NAMA  : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM     : 26211720

PENAWARAN DAN HARGA KESEIMBANGAN

Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya. Fungsi penawaran secara umum ditulis :
Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T), di mana :
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Pq = harga barang itu sendiri
Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
O = tujuan-tujuan perusahaan
T = tingkat teknologi yang digunakan.
Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri
Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran ke kiri atau ke kanan.
Penentuan Harga Pasar dan Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan
Harga pasar atau harga keseimbangan :
Tingkat harga di mana jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium.
Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaan
keseimbangan dapat dilakukan melalui tiga cara :
tabel (angka)
grafik (kurve)
matematik

Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.


Sumber: http://mistercela21.wordpress.com/2010/02/27/permintaan-penawaran-dan-harga%C2%A0keseimbangan/

Tugas Individu Softskill

NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM    : 26211720

ELASTISITAS PERMINTAAN

Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.

Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki subtitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya. Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya. Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki barang subtitusi, semakin elastis barang tersebut.
meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang "kebutuhan," banyak juga barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak "membutuhkannya." Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.

Kesimpulannya adalah jika harga barang semakin rendah maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan semakin besar.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_permintaan

Tugas Individu Softskill

NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM    : 26211720

Konsep dari Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi rakyat tumbuh secara natural karena adanya sejumlah potensi ekonomi disekelilingnya.  Mulanya mereka tumbuh tanpa adanya insentif artifisial apapun, atau dengan kata lain hanya mengandalkan naluri usaha dan kelimpahan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, serta peluang pasar.  Perlu dipahami bahwa dalam ruang ekonomi nasional pun terdapat sejumlah aktor ekonomi (konglomerat) dengan bentuk usaha yang kontras dengan apa yang diragakan oleh sebagian besar pelaku ekonomi rakyat.  Memiliki modal yang besar, mempunyai akses pasar yang luas, menguasai usaha dari hulu ke hilir, menguasai teknologi produksi dan menejemen usaha modern. Kenapa mereka tidak digolongkan juga dalam ekonomi kerakyatan?.  Karena jumlahnya hanya sedikit sehingga tidak merupakan representasi dari kondisi ekonomi rakyat yang sebenarnya.  Atau dengan kata lain, usaha ekonomi yang diragakan bernilai ekstrim terhadap totalitas ekonomi nasional.  Golongan yang kedua ini biasanya (walaupun tidak semua) lebih banyak tumbuh karena mampu membangun partner usaha yang baik dengan penguasa sehingga memperoleh berbagai bentuk kemudahan usaha dan insentif serta proteksi bisnis.  Mereka lahir dan berkembang dalam suatu sistem ekonomi yang selama ini lebih menekankan pada peran negara yang dikukuhkan (salah satunya) melalui pengontrolan perusahan swasta dengan rezim insentif yang memihak serta membangun hubungan istimewa dengan pengusaha-pengusaha yang besar yang melahirkan praktik-praktik anti persaingan.

Ada 4 (empat) alasan mengapa ekonomi kerakyatan perlu dijadikan paradigma baru dan strategi batu pembangunan ekonomi Indonesia. Keempat alasan, dimaksud adalah:

  1. Karakteristik Indonesia
  2. Tuntutan Konstitusi
  3. Kegagalan dari pembangunan ekonomi
  4. Fakta Empirik
Sumber: http://www.ekonomirakyat.org/edisi_10/artikel_3.htm

Tugas Individu Softskill

NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM    : 26211720

Sistem Ekonomi Pancasila

Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang menonjol, yaitu :
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.


Dalam sistem ekonomi pancasila perekonomian liberal maupun komando harus dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial. Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan.

Sumber: http://organisasi.org/ciri-ciri-sistem-ekonomi-pancasila-di-indonesia-belajar-sambil-browsing-internet

Tugas Individu Softskill

NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM    : 26211720

EKONOMI POLITIK

Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi. Pada masa paska reformasi, analisa ekonomi politik tidak banyak mendapat perhatian. Perhatian publik dan cendekiawan terhisap pada masalah perubahan sistem politik dan tata kelola pembangunan. Mengapa analisa ekonomi politik penting? Pola-pola penggunaan kekuasaan dengan menggunakan institusi negara yang tidak hanya institusi pemerintah melainkan juga institusi dewan perwakilan rakyat – akan memengaruhi struktur dan kegiatan di bidang ekonomi, serta akan menentukan siapa yang mendapat keuntungan dari pola ekonomi tersebut. Dengan demikian, analisa ekonomi politik tidak berhenti pada penggunaan yang benar maupun salah dari aset publik, melainkan melihat bagaimana sumber daya tersebut memengaruhi atau dipengaruhi oleh para pelaku di bidang ekonomi.

Analisa ekonomi politik memungkinkan kita untuk melihat apakah, misalnya, hubungan khusus antara penguasa wewenang publik dengan pelaku bisnis akan membawa negara tersebut pada kebangkrutan atau kemajuan ekonomi. Instrumen interaksi bisa bermacam-macam, tergantung pada perspektif yang digunakan. Namun, analisa ekonomi politik tetap pada pokoknya, yaitu penggunaan kekuasaan yang diambil dari lembaga negara untuk mengarahkan sumber daya ke arah tertentu. Tiga elemen dasar dari analisa ekonomi politik adalah tingkat kohesi para aktor yang menggunakan kekuasaan negara, instrumen yang dipilih, model hubungan dengan para aktor di luar negara, khususnya yang melakukan pengelolaan ekonomi, dan terakhir adalah model pengelolaan sumber daya yang dihasilkan dari ketiga situasi di atas. Perlu dicatat bahwa ini adalah pemodelan sederhana saja.

Pembelajaran Ilmu Ekonomi Politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin,yakni terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik. Ilmu ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu politik dan ilmu ekonomi yang digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik. Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi (Rothschild, 1989). Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik ; yakni menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.


Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah pihak – berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.
Dalam upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan.


Terkait dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal) dengan sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat (sosialis). Sehingga dalam studi ekonomi politik akan ditemui masalah atau pertanyaan yang sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik itu memengaruhi kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara.

Pendekatan dalam Ekonomi Politik

  • Pendekatan Pilihan Publik
Pilihan publik adalah suatu sikap individu dalam menentukan pilihan mereka secara rasional. Dalam ekonomi politik, analisisnya tertuju pada aktor. Aktor dianggap sebagai pelaku dari kegiatan ekonomi dan politik dan berlandaskan pada asumsi dasar individualisme metodologis, yang menempatkan sikap rasional idividu di dalam institusi non-pasar.

Pendekatan Neo-Marxis
Pendekatan neo-marxis dalam ekononomi politik, menekankan pada sifat holistik yakni analisis secara menyeluruh, mengenai pentingnya aspek-aspek ekonomi makro dari sistem ekonomi dan sistem politik. Selain itu, pendekatan ini memiliki model yang memiliki aspek komparatif, yakni berusaha membandingkan secara eksplisit. Pendekatan ini juga menyoroti dan memodelkan berbagai perbedaan antar-negara di bidang kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan ketergantungan kelas sosial di masyarakat.

Sumber: http://kaidarbilly.blogspot.com/2011/11/ilmu-ekonomi-politik-ilmu-ekonomi.html

Tugas Individu Softskill

NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM    : 26211720

Ekonomi Makro dan Permasalahannya

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional

masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
  • Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
  • Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
  • Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk. 
  • Kemiskinan, kesenjangan sosial, kurang mendapatkan perhatian dan pengangguran 
 Sumber: http://gangsarnovianto.blogspot.com/2011/02/pengertian-ekonomi-makro-dan-mikro.html

    Tugas Individu Softskill

    NAMA  : SHAKINA DWIANDARI
    KELAS : 1EB21
    NPM    : 26211720


    Permasalahan Ekonomi di Indonesia dan Solusinya

    1. Pengangguran yang menjadi masalah ekonomi terbesar
    Solusinya : menaikkan angka pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Target pemerintah sebesar 7 persen dinilai Papanek masih belum cukup karena pertumbuhan itu dapat dicapai dengan tiga langkah.
    Pertama, menambah dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat yang menjadi solusi cepat dalam penambahan pendapatan bagi rakyat miskin dan pembangunan infrastruktur rural.

    Kedua, memperbesar ekspor mineral, minyak, gas, dan tanaman perkebunan yang hasilnya bisa digunakan untuk mendanai kesehatan, pendidikan, dan perumahan bagi rakyat miskin.

    Ketiga, meningkatkan pangsa pasar dunia, terutama dari ekonomi yang menghasilkan lapangan pekerjaan seperti industri manufaktur. Papanek mencontohkan, dulu industri tekstil dan garmen Indonesia menguasai 2,5 persen pangsa pasar dunia, sekarang hanya 1,7 persen. Padahal, selisih tersebut berarti berkurangnya 5 miliar ekspor dan 1,5 juta lapangan pekerjaan.

    2. Ekonomi Makro dan Keuangan
    Solusinya : Adanya kebijakan dari pemerintah untuk keuangan dengan melakukan keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), khususnya untuk bidang usaha tertentu pada wilayah atau kawasan tertentu.Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor barang modal atau mesin serta peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu. Pemerintah mengubah perlakuan PPN atas sebagian barang kena pajak yang bersifat strategis dari yang semula ”dibebaskan” menjadi tidak dipungut atau ditanggung pemerintah.Dari sisi moneter, Bank Indonesia dengan instrument BI-rate cukup berhasil untuk mengendalikan inflasi, khususnya core inflation sejak BI rate diterapkan pada tahun 2005. Namun inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga energi dan terganggunya masalah distribusi terutama akibat naiknya harga gas, premium, solar, dan makanan (volatile food) membuat tahun 2008 ini tingkat inflasi cukup tinggi.

    3. Sumber daya alam, lingkungan dan pertanian yang masih terbatas
    Solusinya :  sumber daya alam yang ada harus dikelola dengan baik bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat (welfare). Sejauh ini Indonesia telah memanfaatkan banyak bahan tambang bagi pertumbuhan ekonomi seperti  minyak bumi, batubara, gas, bijih besi, emas, nikel, timah dan lain sebagainya. Namun pemanfaatan sumber daya alam ini membawa dampak negatif (negative externalities) terhadap lingkungan berupa penggundulan hutan penghancuran bukit-bukit yang tentunya berdampak sangat negatif terhadap kondisi lingkungan. Disisi pertanian, walau banyak kemajuan yang dicatat Indonesia masih mengimpor beras, dan produk pertanian lain seperti kedele, dan hasil perkebunan (gula)

    Sumber: http://stefanusagung-stefanus.blogspot.com/2011_04_01_archive.html

    Rabu, 14 Desember 2011

    Tugas Individu Softskill

    NAMA : SHAKINA DWIANDARI
    KELAS : 1EB21
    NPM    : 26211720

    TEORI PERILAKU KONSUMEN

    Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.


    A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

    Pendekatanuntuk mempelajariperilakukonsumen dalammengkonsumsisuatubarang:
    1.Pendekatan Kardinal
    2.Pendekatan Ordinal

    Asumsi: Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.

    1.) Pendekatan Kardinal

    1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
    2. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
    3. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
    4. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
      Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

      2.) Pendekatan Ordinal

      Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

      Ciri-ciri kurva indiferens:
      1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
      2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)
      3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

      Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal
      Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.

      Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

      Sumber:http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/03/teori-perilaku-konsumen.html

    Tugas Individu Softskill

    NAMA  : SHAKINA DWIANDARI
    KELAS : 1EB21
    NPM     : 26211720

    EKONOMI PERBANKAN

    Bank Indonesia menilai, meski pertumbuhan industri perbankan nasional terus mengalami perbaikan, namun kontribusinya dalam pembangunan ekonomi nasional masih sub-optimal atau belum memadai.

    Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasional dalam "Bankers Dinner" di Kantor BI Jakarta, mengatakan, hal yang berlawanan itu terlihat pada fakta bahwa rasio total aset industri perbankan terhadap PDB Indonesia pada September lalu sebesar 47,2 persen, namun rasio penyaluran kredit terhadap PDB hanya 29 persen.

    Sebagai perbandingan rasio kredit terhadap PDB di Malaysia 114 persen, Thailand 117 persen, dan China 131 persen.

    Selain itu, perspektif dari dunia usaha memberi gambaran yang sama, seperti hasil survey BI yang menyebutkan bahwa pangsa kredit bank dari total pembiayaan perusahaan sangat minim, yaitu untuk modal kerja hanya 25 persen dan untuk investasi hanya 21 persen.

    Sebaliknya, dana internal perusahaan tersebut merupakan sumber utama pembiayaan perusahaan, yaitu 61 persen untuk investasi dan 48 persen untuk modal kerja.        

    Tingginya aset industri perbankan yang belum seimbang dengan peningkatan kontribusinya terhadap perekonomian, lanjut Darmin terjadi karena aset perbankan yang dari perspektif makro tidak produktif, yaitu penempatan dalam instrumen moneter dan SBN.

    Per Oktober 2011, kepemilikan bank pada SBN adalah Rp245,97 triliun, sementara dana bank pada instrumen moneter di SBI dan term deposit Rp415,48 triliun.

    Total penempatan ini mencapai 31,4 persen dari total kredit yang mencapai Rp2.106,2 triliun. Sekitar 60 persen dari penempatan dana bank di instrumen moneter BI dikuasai oleh 10 bank besar.        

    Tingkat efisiensi industri perbankan yang masih rendah itu, lanjut Darmin juga telah memberikan kontribusi terhadap penetapan suku bunga kredit yang tinggi, tercermin dari rasio BOPO 86,44 persen per Oktober 2011.


    Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/12/282789/4/2/Kontribusi-Perbankan-Terhadap-Ekonomi-Nasional-belum-Optimal-

    Tugas Individu Softskill

    NAMA  : SHAKINA DWIANDARI
    KELAS  : 1EB21
    NPM     : 26211720

    PERBEDAAN PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

    Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
    Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
    Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional[1]. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

    Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.

    Pertumbuhan Ekonomi :
    1. Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
    2. Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
    3. Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
    4. Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
    5. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
    6. Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak
    Pembangunan ekonomi:
    1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
    2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
    3. Memperhatikan pertambahan penduduk.
    4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
    5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
    6. Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik


    Sumber: http://www.scribd.com/doc/49761351/Pembangunan-ekonomi-merupakan-suatu-proses-kenaikan-pendapatan-total-dan-pendapatan-perkapita-dengan-memperhitungkan-adanya-pertambahan-penduduk-diser

    Tugas Individu Softskill

    NAMA  : SHAKINA DWIANDARI
    KELAS : 1EB21
    NPM     : 26211720

    EKONOMI PERKOTAAN

    • merupakan suatu  disiplin ilmuekonomi  baru  yang membahas  analisis ekonomi terhadap persoalan-persoalan  yang dihadapi oleh kota dalam  perkembangannya
    • Ciri atau sifat esensial daerah perkotaan adalah konsentrasi basis berbagai kegiatan ekonomi, social, dan politik pada tata ruang perkotaan.
    • Masalah perkotaan sangat luas dan bervariasi, sehingga untuk menanganinya diperlukan langkah dan upaya pemecahan dengan menggunakan analisis ekonomi agar dapat dicapai hasil yang efektif dan efisien.
    Ekonomi perkotaan merupakan salah satu disiplin ilmu karena mempunyai :
    • Objek : Kota itu sendiri dengan segala macam permasalahannya
    • Batasan :
    FUNGSI KOTA BESAR
    • FUNGSI TEMPAT  TINGGAL (WISMA)
    Perumahan (papan) merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. perumahan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan stabilitas social, dinamika masyarakat dan produktivitas kerja.  Namun pertambahan penduduk kota yang sangat pesat akan meningkatkan kebutuhan terhadap perumahan yang semakin besar pula hal ini menimbulkan banyak hambatan disebabkan karena rendahnya kemampuan ekonomi sebagaian besar penduduknya dan tingginya biaya pembangunan perumahan. Tingginya biaya disebabkan karena keterbatasan factor-faktor produksi perumahan seperti tanah
    ( lahan), bahan bangunan, dll.
    Permasalahan : Semakin banyak tumbuh perumahan yang kurang memenuhi persyaratan bagi perumahan yang layak dan lingkungan yang sehat (kumuh).
    Solusi : Dibangunnya perumahan rakyat yang memenuhi standart yang telah ditetapkan yaitu jumlah yang memadai di dalam lingkungan yang sehat, kuat dari segi teknis dan dalam jangkauan masyarakat.
    • FUNGSI TEMPAT PEKERJAAN (KARYA)
    Kota-kota besar sebagai pusat-pusat kegiatan dapat ditandai dengan terjadinya aglomerasi industry dan arus urbanisasi. Sehingga fungsi dan peranan kota sangat penting sebagai pusat kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
    Permasalahan :
    • Pertumbuhan penduduk kota yang sangat cepat sering kali tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai yang pada akhirnya akan menimbulkan pengangguran, beban pemerintah, keonaran sering terjadi di dalam masyarakat, perkampungan kumuh dan peningkatan angka kriminalitas.
    • Sebagian kegiatan produktif di perkotaan terjadi atau berada pada gedung-gedung dan antar gedung. Pembangunan gedung-gedung tersebut berkembang cepat , bahkan sebagian tidak terarah atau tidak terkontrol dengan baik.
    Solusi:
    • Pemerintah harus berusaha menciptakan iklim yang menggairahkan terhadap kegiatan ekonomi, baik dalam arti menciptakan lapangan kerja baru maupun memperluas kegiatan yang sudah ada. Diantaranya, mengadakan perbaikan kondisi pemukiman, penentuan lokasi kegiatan industry yang tepat, mendorang inisiatif (prakarsa) dan usaha swasta seluas mungkin serta usaha-usaha lainnya dalam rangka penciptaan dan perluasan lapangan kerja di dalam wilayah perkotaan.
    • Pemerintah kota harus menciptakan lingkungan fisik perkotaan (urban setting) yang serasi dan harmonis. Keadaan tempat-tempat pekerjaan harus diusahakan sedapat mungkin memenuhi persyaratan kesehatan, keamanan, kebersihan dan keindahan.
    • FUNGSI LALU LINTAS (MARGA)
    Pemukiman penduduk yang terpusat di daerah perkotaan menimbulkan kebutuhan akan prasarana dan sarana transportasi yang digunakan untuk melayani angkutan penduduk. secara teoritis permintaan akan jasa transportasi adalah bersifat turunan (derived demand). Kenaiakan terhadap kegiatan perdagangan dan industry serta kegiatan mobilitas lainnya akan menimbulkan permintaan akan jasa transportasi. Berbagai jenis perjalanan tersebut dapat dikelompokkan menjadi aksebilitas antar kegiatan tempat tinggal, aksebilitas antar kegiatan non tempat tinggal.
    Permasalahan : Banyaknya angkutan yang ada di kota kadang mengakibatkan kesemrawutan tata kota. Angkutan kota banyak diantaranya yang telah tua dan diantaranya memproduksi emisi yang mengakibatkan polusi udara di daerah perkotaan.
    Solusi : Adanya perencanaan angkutan umum di daerah perkotaan yang baik dan serasi. Lokasi kegiatan-kegiatan ekonomi dapat diatur dan disesuaikan dengan perumahan yang dihubungkan melalui jalur angkutan yang tepat. Selain itu diperlukan juga konsolidasi antar berbagai jenis alat angkutan, penyusunan pola trayek angkutan, penerapan tariff angkutan, pembarian izin, pembangunan terminal, peremajaan kendaraan, pengujian emisi berkala.
    • FUNGSI REKREASI
    Kota sebagai pusat kegiatan juga memenuhi fungsi rekreas
    • TERBENTUKNYA KOTA KARENA TUNTUTAN EFISIENSI
    Kota sebagai pusat kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.
    MENGAPA TIMBUL URBANISASI
    Faktor pendorong
    • Daerah belum maju
    • pekerjaan
    • Penghasilan rendah
    Faktor penarik

    • Proses aglomerasi/polarisasi
    • Penghasilan/upah yang lebih tinggi
    • Melanjutkan sekolah
    • Kebebasan pribadi
    • Hiburan
    • adat
    Pertumbuhan dan Struktur Kota
    • · Kriteria Pertumbuhan Kota
    Kota merupakan konsentrasi pemukiman penduduk yang makin lama makin meluas. Konsentrasi di dalam pemukiman penduduk di daerah perkotaan sangat tinggi kepadatannya. Gejala yang sering ditemukan di daerah perkotaan adalah urbanisasi. Perkembangan kota mencakup kegiatan pembangunan dan perkembangan kota itu sendiri.Perkembangan kota juga mencakup kegiatan pelayanan bagi daerah hinterland (daerah belakang).
    • Prinsip Pertumbuhan Kota
    Menurut Boulding Pertumbuhan kota sebagai suatu proses yang cukup pelik. Prinsip yang diungkapkan Boulding :
    1. Dalam gerak pertumbuhan, maka bentuk dari setiap objek, organisme atau organisasinya merupakan akibat dari hukum pertumbuhannya.
    2. Equal adventege, menjelaskan bagaimana terjadinya distribusi atau kemampuan tumbuh diantara bagian-bagian struktur kota diupayakan agar relative lebih berimbang.

    Sumber: http://mbaksari.wordpress.com/2010/08/18/ekonomi-perkotaan/

    Tugas Individu Softskill

    NAMA  : SHAKINA DWIANDARI
    NPM     : 26211720
    KELAS : 1EB21


    EKONOMI PERUSAHAAN

    Ekonomi perusahaan merupakan bagian dari ilmu ekonomi. Adapun bagian yang lainnya adalah ekonomi sosial. Jadi ekonomi dapat kita bedakan menjadi dua bagian yaitu:
    ekonomi sosial dan ekonomi perusahaan. Kedua bagian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi yang satu mempengaruhi yang lainnya. Pada hakikatnya, ekonomi sosial-lah yang banyak mempengaruhi ekonomi perusahaan.

    Hukum-hukum dasar yang disusun oleh ekonomi sosial tidak dapat diabaikan oleh ekonomi perusahaan. Lagi pula ekonomi perusahaan selalu harus meminta bantuan ekonomi sosial. Demikian juga bahwa campur tangan pemerintah dalam dunia perusahaan yang merupakan bidang dari ekonomi sosial harus diperhatikan oleh ekonomi perusahaan.


    Hukum-hukum dasar yang disusun oleh ekonomi sosial yang penting juga bagi ekonomi perusahaan misalnya: hukum pembagian pekerjaan, hukum kontinuitas, dan hukum perbandingan jumlah.


    Hukum pembagian pekerjaan menjelaskan kepada kita bahwa di dalam masyarakat orang-orang selalu memilih pekerjaan yang cocok bagi dirinya. Dengan memilih pekerjaan yang cocok bagi dirinya itu, maka keahliannya dalam lapangan yang dipilihnya itu selalu akan bertambah. Demikian juga di lingkungan dunia perusahaan. Hukum kontinuitas yang disusun oleh ekonomi sosial, menerangkan kepada kita bahwa tidak ada seorangpun yang mendirikan perusahaan untuk hanya beberapa hari saja. Setiap orang yang mendirikan perusahaan berusaha agar perusahaannya dapat tetap berlangsung, ia berusaha menyelenggarakan perusahaan sampai saat di mana membubarkan lebih menguntungkan daripada meneruskannya. Tentang hukum perbandingan jumlah, ialah menggabungkan alat-alat produksi dengan seefisien mungkin.


    Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
    Perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi. Dengan demikian, kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen.
    Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.
    a. Industri Primer
    Industri primer adalah perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam. Contohnya, pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan, peternakan.


    b. Industri Sekunder
    Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang industri atau perusahaan-perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi dan siap untuk dikonsumsi masyarakat. Contohnya: perusahaan mobil, sepatu, pakaian, dan lainlain.



    c. Industri Tersier
    Industri tersier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa perusahaan yang menyediakan pengangkutan (transportasi), menjalankan perdagangan, memberi pinjaman, dan menyewakan bangunan.

    Selain berperan sebagai produsen, perusahaan juga sebagai pelaku konsumsi. Perusahaan akan membutuhkan berbagai bentuk faktor produksi seperti bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, mesin, dan lain sebagainya. Semua itu dapat diperoleh dengan cara membeli dari rumah tangga keluarga atau rumah tangga pemerintah (negara). Misalnya, perusahaan roti, akan membutuhkan telur, tepung terigu, gula pasir, bahan pengembang, tenaga kerja, oven, dan sebagainya. Barang-barang tersebut dikonsumsi perusahaan untuk memperlancar proses produksi.
    Perusahaan juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada aktivitas perusahaan dalam menyalurkan hasil produksinya ke konsumen. Setelah proses produksi berakhir, perusahaan akan menghasilkan barang. Barang-barang tersebut dapat sampai ke konsumen dengan melakukan penyaluran (distribusi) barang ke toko-toko atau agen-agen penyalur, sehingga konsumen lebih mudah mendapatkan barang tersebut.

    Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2164564-ekonomi-perusahaan-dan-ekonomi-sosial/

    Tugas Individu Softskill

    NAMA   : SHAKINA DWIANDARI
    NPM      : 26211720
    KELAS  : 1EB21


    PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN

    Laju pertumbuhan ekonomi dinyatakan dalam persentase, tingkat pengangguran dinyatakan dalam persentase jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja, dan jumlah penduduk miskin dinyatakan dalam persentase jumlah penduduk miskin terhadap total penduduk.

    1. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode 1996-2006 menunjukkan kondisi yang fluktuatif, khususnya selama periode sebelum tahun 2001, yaitu ekonomi tumbuh 7,8 persen pada tahun 1996, kemudian pada tahun 1997 melambat menjadi 4,7 persen, dan pada waktu krisis ekonomi tahun 1998 ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang negatif (minus 13,1 persen). Pada tahun 1999, ekonomi Indonesia tumbuh 0,8 persen, dan tahun 2000 4,9 persen. Setelah itu, khususnya sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2006, terdapat tendensi adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, yaitu dari 3,6 persen pada tahun 2001 menjadi 5,5 persen pada tahun 2006.

    2. Pengangguran terbuka menunjukkan tendensi yang meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 4,9 persen pada tahun 1996, meningkat menjadi 6,4 persen pada tahun 1999, 8,1 persen pada tahun 2001, dan 11,2 persen dan 10,3 persen masing-masing pada tahun 2005 dan 2006. Hubungan pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran tersebut menunjukkan: hipotesis bahwa pertumbuhan ekonomi akan mampu memperluas kesempatan kerja tidak terbukti. Pertumbuhan ekonomi yang cenderung meningkat ternyata diikuti juga oleh tingkat pengangguran yang meningkat. Kompilasi terhadap data laju pertumbuhan ekonomi dan jumlah tenagakerja menunjukkan adanya penurunan penyerapan jumlah tenagakerja untuk setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2003-2004, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi mampu menyerap 339 ribu tenagakerja; pada tahun 2004-2005 turun menjadi 180 ribu tenagakerja; dan tahun 2005-2006: 113 ribu tenagakerja. Salah satu hipotesis mengapa hal ini terjadi adalah adanya tendensi peningkatan penggunaan perangkat-perangkat kerja yang berbasis teknologi padat modal oleh sektor-sektor ekonomi sehingga kurang mendukung perluasan kesempatan kerja, disamping adanya efek PHK (pemutusan hubungan kerja) sebagai dampak dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998.

    3. Selama periode 1996 sampai dengan 2006, ternyata tingkat kemiskinan memberikan tendensi yang menurun. Pada tahun 1996 persentase jumlah penduduk miskin berjumlah 17,7 persen, kemudian terus turun menjadi 16,0 persen pada tahun 2005, tetapi naik kembali pada tahun 2006 menjadi 17,7 persen. Dari data pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan selama periode 1996-2005 terlihat adanya hubungan yang positif antara pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk miskin, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi berdampak kepada penurunan persentase jumlah penduduk miskin. Tetapi pada tahun 2006 tingkat kemiskinan meningkat (dari 16,0 persen pada tahun 2005 menjadi 17,7 persen pada tahun 2006) dan pertumbuhan ekonomi melambat dari 5,7 persen pada tahun 2005 menjadi 5,5 persen pada tahun 2006.

    Dalam penelitian ini ditemukan bahwa secara statistik pertumbuhan ekonomi tidak mempunyai pengaruh terhadap pengangguran. Hipotesis yang menyatakan ‘pertumbuhan ekonomi menyebabkan berkurangnya pengangguran” tidak terbukti. Penelitian inijuga menemukan bahwa pengangguran berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di lndonesia. Dengan mengacu kepada teori penawaran tenaga kerja tak terbatas (berlimpah) oleh Lewis, dinyatakan bahwa tingginya atau meningkatnya jumlah penganggur (tenaga kerja yang mencari kerja) akan berdampak pada upah yang turun atau rendah. Hal ini dimanfaatkan oleh para kapitalis untuk menanamkan modalnya (investasi) guna mendapatkan laba lebih besar. Peningkatan investasi dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi.

    Sumber: http://www.risiko.fiskal.depkeu.go.id/index.php/id/risiko-ekonomi/83-paradoks-pertumbuhan-pengangguran

    Selasa, 13 Desember 2011

    Tugas Individu Softskill

    NAMA  : SHAKINA DWIANDARI
    NPM     : 26211720
    KELAS : 1EB21


    SEKTOR PEREKONOMIAN di INDONESIA

    Sektor ekonomi kreatif Indonesia belum cukup kondusif. Hal ini membuat bagi pelaku yang meminatinya masih sulit untuk merintis dan mengembangkan usahanya.

    Calon pelaku yang berminat untuk merintis usaha di bidang ekonomi kreatif juga banyak terkendala aktivitas ekspor-impor, hak kekayaan intelektual, dan perpajakan, khususnya pada usaha start-up. Selain itu, apresiasi masyarakat terhadap produk kreatif belum cukup tinggi dan begitu pula apresiasi mereka yang masih rendah terhadap insan kreatif.

    Ada sejumlah hal yang memang menjadi permasalahan utama ekonomi kreatif di Indonesia yang harus mulai kita upaya untuk atasi. Sektor ekonomi kreatif Indonesia juga menghadapi hambatan dari sisi kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.

    Sumber daya insani belum memadai dalam kuantitas dan kualitas. Umumnya belajar otodidak, bukan diciptakan institusi-institusi pendidikan formal atau informal. Selain itu sumber daya insani terkonsentrasi di kota tertentu saja.

    Selain itu penetrasi, infrastruktur dan regulasi teknologi informasi belum optimal mendukung industri. Ia mencontohkan, industri fesyen dan kerajinan masih sering terkendala kelangkaan dan fluktuasi harga bahan baku. Itu ditambah dengan lembaga pembiayaan yang belum cukup baik menilai bisnis industri kreatif, akibat informasi yang asimetris. Pelaku kreatif tidak mudah memperoleh pinjaman modal.

    Pemerintah sendiri telah menetapkan sejumlah kebijakan untuk mendukung sektor ekonomi kreatif di Tanah Air salah satunya setiap Instansi Pemerintah yang tercantum dalam INPRES Nomor 6/2009, wajib membuat rencana aksi berupa program dan kegiatan pengembangan Ekonomi Kreatif.

    Selain itu program dan kegiatan Pengembangan Ekonomi Kreatif diturunkan dari sasaran, arah, dan strategi dalam lampiran INPRES Nomor 6/2009 yang menjadi tanggungjawab organisasi kementerian atau lembaga, baik sebagai koordinator maupun sebagai instansi pendukung.

    Pemerintah menargetkan sektor ekonomi kreatif menjadi industri yang unggul di pasar dalam dan luar negeri, dengan peran dominan wirausahawan lokal.

    Industri kreatif sepanjang 2002-2010 memberikan kontribusi terhadap PDB rata-rata sebesar 7,74 persen. Sebelum 2015 pihaknya menargetkan jumlah perusahaan Industri Kreatif meningkat 1,5-2 kali jumlah perusahaan Industri Kreatif pada 2006. Pihaknya juga berharap mampu menumbuhkembangkan kawasan kreatif potensial sebanyak 2 kali jumlah kawasan saat ini.

    Sementara Anggota Komisi X DPR RI Hetifah Syaifudian menilai, ekonomi kreatif adalah sektor yang potensial untuk dikembangkan pada saat sektor riil kurang berkembang.

    Indonesia memiliki keunggulan komparatif di sektor yangmengandalkan kreativitas sumber daya manusia ini, karena penduduk usia muda di Indonesia cukup banyak. Kelompok muda memiliki gairah untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi meningkatkan ekspor, baik komoditi maupun keahlian. Ini terbukti ketika terjadi krisis global pada 2008-2009 sektor pariwisata tidak terpengaruh dan tetap tumbuh. Apalagi, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini menyerap banyak tenaga kerja dan turut menjaga eksistensi budaya di Indonesia.


    Sumber: http://travel.okezone.com/read/2011/12/07/407/539364/pelaku-ekonomi-kreatif-di-indonesia-sulit-berkembang

    Senin, 12 Desember 2011

    Tugas Individu Softskill


    NAMA   : SHAKINA DWIANDARI
    KELAS  : 1EB21
    NPM      : 26211720


    Perekonomian di Indonesia dan Sistem Perekonomiannya


    • Kinerja ekonomi Indonesia tetap positif dengan potensi yang lebih baik lagi di masa depan, walaupun demikian, perkembangan terakhir menunjukkan tantangan dan risiko tetap ada.

    • Ekonomi meningkat pada level sedang pada Q1 2011, tapi masih menunjukan pertumbuhan pertumbuhan tahun-ke-tahunnya 6,5 persen.

    • Portfolio penanaman modal tetap kuat. Aliran penanaman modal asing terus meningkat.

    • Baseline proyeksi untuk pertumbuhan Indonesia tidak berubah di 6,4 persen untuk tahun 2010 dan 6,7 persen untuk 2012, meskipun ketidakpastian dirasakan mulai meningkat.

    • Gangguan di pasar finansial yang disebabkan krisis utang Euro zone yang belum lama ini terjadi, menjadi sumber utama ketidakpastian dan mengingatkan kita bagaimana Indonesia sangat rentan untuk terkena dampak pergerakan aliran modal jangka pendek.

    • Harga minyak yang tinggi menunjukkan opportunity cost subsidy energy Indonesia, dimana penghematan yang berasal dari reformasi dapat digunakan untuk mengurangi dampak buruknya bagi rumah tangga yang rentan.

    • Pengeluaran pemerintah yang tidak terencana dengan baik menggambarkan hambatan dalam memperbaiki pelayanan publik dan penyediaan infrastruktur.

    • Rendahnya kualitas infrastruktur merupakan salah satu tantangan terbesar bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

    • Seperti ditekankan dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025, perbaikan aspek perhubungan merupakan faktor penting bagi Indonesia untuk mencapai potensi pertumbuhannya di masa depan.

    • Untuk mendukung implementasi Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025, diperlukan prioritas kebijakan dan investasi serta komitmen dan koordinasi politik untuk menerapkan berbagai reformasi yang diperlukan.
    Selain melihat perkembangan terkini dan prediksi ke depan ekonomi Indonesia, Bagian B dari Laporan Triwulan Ekonomi Indonesia mengkaji beberapa topik yang sedang hangat, seperti Indonesia sebagai Ketua ASEAN dan naiknya aliran penanaman modal asing langsung. Bagian C melihat periode jangka menengah dan membahas pentingnya mengatasi tantangan dalam hal infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan. Laporan ini kemudian mengulas Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 yang belum lama ini dikeluarkan pemerintah, dengan fokus pembahasan pada isu konektivitas yang menjadi pilar utama rencana tersebut.

    Sistem-sistem perekonomian di Indonesia :
    1. Sistem ekonomi Sosialis yaitu suatu sistem yang menjadikan pemerintah sebagai pusat dari segala macam kegiatan ekonomi yang berada di Indonesia. Selain Indonesia ada negara Rusia yang merupakan gawang dari sistem ekonomi sosialis.
    2. Sistem ekonomi Liberal yaitu sistem ekonomi yang membebaskan segala macam kegiatan ekonomi kepada rakyat tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Semua orang bebas melakukan apa saja. Sistem ini digawangi oleh negara Amerika
    3. Sistem Ekonomi Campuran yaitu kombinasi dari dua sistem yang di atas artinya rakyat di beri hak untuk memilih apa yang ia inginkan tetapi pemerintah juga ikut mengawasi dan mengatur jalannya kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia
    Sistem perekonomian Indonesia sudah condong ke arah barat (luar negeri) cara mengatasi keadaan tersebut membutuhkan waktu, upaya dan daya untuk mengatasinya agar lebih baik dari sebelumnya.