NAMA : SHAKINA DWIANDARI
KELAS : 1EB21
NPM : 26211720
EKONOMI PERKOTAAN
- merupakan suatu disiplin ilmuekonomi baru yang membahas analisis ekonomi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh kota dalam perkembangannya
- Ciri atau sifat esensial daerah perkotaan adalah konsentrasi basis berbagai kegiatan ekonomi, social, dan politik pada tata ruang perkotaan.
- Masalah perkotaan sangat luas dan bervariasi, sehingga untuk menanganinya diperlukan langkah dan upaya pemecahan dengan menggunakan analisis ekonomi agar dapat dicapai hasil yang efektif dan efisien.
Ekonomi perkotaan merupakan salah satu disiplin ilmu karena mempunyai :
- Objek : Kota itu sendiri dengan segala macam permasalahannya
- Batasan :
FUNGSI KOTA BESAR
- FUNGSI TEMPAT TINGGAL (WISMA)
Perumahan (papan) merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. perumahan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan stabilitas social, dinamika masyarakat dan produktivitas kerja. Namun pertambahan penduduk kota yang sangat pesat akan meningkatkan kebutuhan terhadap perumahan yang semakin besar pula hal ini menimbulkan banyak hambatan disebabkan karena rendahnya kemampuan ekonomi sebagaian besar penduduknya dan tingginya biaya pembangunan perumahan. Tingginya biaya disebabkan karena keterbatasan factor-faktor produksi perumahan seperti tanah
( lahan), bahan bangunan, dll.
Permasalahan : Semakin banyak tumbuh perumahan yang kurang memenuhi persyaratan bagi perumahan yang layak dan lingkungan yang sehat (kumuh).
Solusi : Dibangunnya perumahan rakyat yang memenuhi standart yang telah ditetapkan yaitu jumlah yang memadai di dalam lingkungan yang sehat, kuat dari segi teknis dan dalam jangkauan masyarakat.
- FUNGSI TEMPAT PEKERJAAN (KARYA)
Kota-kota besar sebagai pusat-pusat kegiatan dapat ditandai dengan terjadinya aglomerasi industry dan arus urbanisasi. Sehingga fungsi dan peranan kota sangat penting sebagai pusat kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Permasalahan :
- Pertumbuhan penduduk kota yang sangat cepat sering kali tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai yang pada akhirnya akan menimbulkan pengangguran, beban pemerintah, keonaran sering terjadi di dalam masyarakat, perkampungan kumuh dan peningkatan angka kriminalitas.
- Sebagian kegiatan produktif di perkotaan terjadi atau berada pada gedung-gedung dan antar gedung. Pembangunan gedung-gedung tersebut berkembang cepat , bahkan sebagian tidak terarah atau tidak terkontrol dengan baik.
Solusi:
- Pemerintah harus berusaha menciptakan iklim yang menggairahkan terhadap kegiatan ekonomi, baik dalam arti menciptakan lapangan kerja baru maupun memperluas kegiatan yang sudah ada. Diantaranya, mengadakan perbaikan kondisi pemukiman, penentuan lokasi kegiatan industry yang tepat, mendorang inisiatif (prakarsa) dan usaha swasta seluas mungkin serta usaha-usaha lainnya dalam rangka penciptaan dan perluasan lapangan kerja di dalam wilayah perkotaan.
- Pemerintah kota harus menciptakan lingkungan fisik perkotaan (urban setting) yang serasi dan harmonis. Keadaan tempat-tempat pekerjaan harus diusahakan sedapat mungkin memenuhi persyaratan kesehatan, keamanan, kebersihan dan keindahan.
- FUNGSI LALU LINTAS (MARGA)
Pemukiman penduduk yang terpusat di daerah perkotaan menimbulkan kebutuhan akan prasarana dan sarana transportasi yang digunakan untuk melayani angkutan penduduk. secara teoritis permintaan akan jasa transportasi adalah bersifat turunan (derived demand). Kenaiakan terhadap kegiatan perdagangan dan industry serta kegiatan mobilitas lainnya akan menimbulkan permintaan akan jasa transportasi. Berbagai jenis perjalanan tersebut dapat dikelompokkan menjadi aksebilitas antar kegiatan tempat tinggal, aksebilitas antar kegiatan non tempat tinggal.
Permasalahan : Banyaknya angkutan yang ada di kota kadang mengakibatkan kesemrawutan tata kota. Angkutan kota banyak diantaranya yang telah tua dan diantaranya memproduksi emisi yang mengakibatkan polusi udara di daerah perkotaan.
Solusi : Adanya perencanaan angkutan umum di daerah perkotaan yang baik dan serasi. Lokasi kegiatan-kegiatan ekonomi dapat diatur dan disesuaikan dengan perumahan yang dihubungkan melalui jalur angkutan yang tepat. Selain itu diperlukan juga konsolidasi antar berbagai jenis alat angkutan, penyusunan pola trayek angkutan, penerapan tariff angkutan, pembarian izin, pembangunan terminal, peremajaan kendaraan, pengujian emisi berkala.
- FUNGSI REKREASI
Kota sebagai pusat kegiatan juga memenuhi fungsi rekreas
- TERBENTUKNYA KOTA KARENA TUNTUTAN EFISIENSI
Kota sebagai pusat kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.
MENGAPA TIMBUL URBANISASI
Faktor pendorong
- Daerah belum maju
- pekerjaan
- Penghasilan rendah
- Proses aglomerasi/polarisasi
- Penghasilan/upah yang lebih tinggi
- Melanjutkan sekolah
- Kebebasan pribadi
- Hiburan
- adat
Pertumbuhan dan Struktur Kota
- · Kriteria Pertumbuhan Kota
Kota merupakan konsentrasi pemukiman penduduk yang makin lama makin meluas. Konsentrasi di dalam pemukiman penduduk di daerah perkotaan sangat tinggi kepadatannya. Gejala yang sering ditemukan di daerah perkotaan adalah urbanisasi. Perkembangan kota mencakup kegiatan pembangunan dan perkembangan kota itu sendiri.Perkembangan kota juga mencakup kegiatan pelayanan bagi daerah hinterland (daerah belakang).
- Prinsip Pertumbuhan Kota
Menurut Boulding Pertumbuhan kota sebagai suatu proses yang cukup pelik. Prinsip yang diungkapkan Boulding :
1. Dalam gerak pertumbuhan, maka bentuk dari setiap objek, organisme atau organisasinya merupakan akibat dari hukum pertumbuhannya.
2. Equal adventege, menjelaskan bagaimana terjadinya distribusi atau kemampuan tumbuh diantara bagian-bagian struktur kota diupayakan agar relative lebih berimbang.
Sumber: http://mbaksari.wordpress.com/2010/08/18/ekonomi-perkotaan/
Sumber: http://mbaksari.wordpress.com/2010/08/18/ekonomi-perkotaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar