Nama : Shakina Dwiandari
NPM : 26211720
Kelas : 3EB19
SOFTSKILL BAHASA INDONESIA
TUGAS 1
- Jelaskan dengan contoh “Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar“!
Bahasa
yang baik adalah
bahasa yang sesuai dengan situasi.Sebagai alat komunikasi, bahasa
harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Ada
laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Ragam tersebut
dibagi sebagai berikut :
1.
Ragam beku (frozen);
digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan
keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara
pernikahan.
2.
Ragam resmi (formal);
digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi,
dan jurnal ilmiah.
3.
Ragam konsultatif (consultative);
digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau
pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di
pasar.
4.
Ragam santai (casual);
digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang
yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
Bahasa
Indonesia yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan tata bahasa
baku yang telah ditetapkan. Bahasa Indonesia yang benar
diterapkan dalam bahasa tulis dan bahasa lisan yang sifanya resmi
misalnya pada saat berpidato.Ciri-ciri
ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.
1.
Penggunaan kaidah tata
bahasa normatif.
Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara
itu sedang kami ikuti dan
bukan acara
itu kami sedang ikuti.
2.
Penggunaan kata-kata
baku.
Misalnya cantik
sekali dan
bukan cantik
banget; uang dan
bukan duit;
serta tidak
mudah dan
bukan nggak
gampang.
3.
Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku
dalam bahasa Indonesia adalah ejaan
yang disempurnakan (EYD).
Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
Berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis
terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada
kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa
Indonesia yang benar menjadi prioritas utama.
Contoh
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar:
Misalnya
dalam pertanyaan sehari-sehari dengan menggunakan bahasa yang
baku,yang termasuk dalam bahasa indonesia yang benar. Contoh:
·
Misalnya dialog antara pedagang baju dan konsumen
- Konsumen : Berapakah harga baju ini mbak?
- Pedagang baju : Harga 1 buah baju adalah Rp 50.000
- Konsumen : Saya ingin membeli baju tersebut
- Pedagang baju : Baiklah terimakasih sudah membeli
Tetapi
ada suatu perbedaan dengan bahasa indonesia yang baik
Misalnya
dialog antara pedagang baju dan konsumen
- Konsumen : Berapa harga bajunya?
- Pedagang baju : 50.000 aja, minat mbak?
- Konsumen : gak bisa di turunin lagi harganya?
- Pedagang baju : udah pas itu harganya
- Konsumen : oke deh saya beli 1 yaa
- Pedagang baju : oke mbak terimakasih
Kalimat
di atas merupakan Bahasa Indonesia yang baik, karena sesuai dengan
situasi dan kondisi. Tetapi belum tentu benar. Tidak mungkin bahasa
tersebut kita ganti dengan bahasa yang benar karena bahasa tersebut
tidak bersifat resmi atau formal.
Kesimpulan : Dari contoh
diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku dapat terlihat dari
pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik dan benar
merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang sah agar
secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional. Jadi,
bahasa Indonesia yang baik belum tentu benar. Bahasa Indonesia yang benar bisa
dikatakan baik.
2.Berikanlah
contoh fungsi bahasa indonesia sebagai alat komunikasi!
-
Bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
-
Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima
atau dipahami.
-
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu
yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons
pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama.
Menurut
Felicia (2001 : 1),
Dalam
berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering
digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia,
sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa
Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang
Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa.
Suatu kelemahan yang tidak disadari. Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur.
Suatu kelemahan yang tidak disadari. Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur.
Fungsi
bahasa indonesia sebagai alat komunikasi :
- Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
- Dengan
komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan,
pikirkan, dan ketahui kepada orang lain.
- Dengan
komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah
dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh
orang-orang sejaman kita.
- Bahasa
adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan
tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan
oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana
setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol
bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat
jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya
cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau
tempat.
Pada
saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah
memiliki tujuan tertentu, yaitu :
- Kita ingin dipahami oleh orang lain.
- Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain.
- Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita.
- kita ingin orang lain menanggapi hasil pemikiran kita.
Jadi, dalam hal ini orang yang kita ajak komunikasi itu menjadi perhatian utama kita. Serta kita menggunakan bahasa tersebut dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan kita sendiri.
- Kita ingin dipahami oleh orang lain.
- Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain.
- Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita.
- kita ingin orang lain menanggapi hasil pemikiran kita.
Jadi, dalam hal ini orang yang kita ajak komunikasi itu menjadi perhatian utama kita. Serta kita menggunakan bahasa tersebut dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan kita sendiri.
Contohnya
:
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- suara adzan untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol rambu-rambu lalu lintas yang berada di jalan
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- suara adzan untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol rambu-rambu lalu lintas yang berada di jalan
contoh
dalam kehidupan sehari hari
misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut
Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.
misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut
Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.
Kesimpulan
: Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi
sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri.
Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman
kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan
kita, bahkan sifat kita.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar