Kamis, 17 Oktober 2013

TUGAS 1 SOFTSKILL (Bahasa Indonesia)

Nama : Shakina Dwiandari
NPM : 26211720
Kelas : 3EB19


SOFTSKILL BAHASA INDONESIA

TUGAS 1

  1. Jelaskan dengan contoh “Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar“!
Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi.Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Ada laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Ragam tersebut dibagi sebagai berikut :
1.    Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
2.    Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
3.    Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
4.    Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.  

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan tata bahasa baku yang telah ditetapkan. Bahasa Indonesia yang benar diterapkan dalam bahasa tulis dan bahasa lisan yang sifanya resmi misalnya pada saat berpidato.Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.
1.    Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
2.    Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik bangetuang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
3.    Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama.

Contoh menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar:
Misalnya dalam pertanyaan sehari-sehari dengan menggunakan bahasa yang baku,yang termasuk dalam bahasa indonesia yang benar. Contoh:

· Misalnya dialog antara pedagang baju dan konsumen
  • Konsumen : Berapakah harga baju ini mbak?
  • Pedagang baju : Harga 1 buah baju adalah Rp 50.000 
  • Konsumen : Saya ingin membeli baju tersebut 
  • Pedagang baju : Baiklah terimakasih sudah membeli
Tetapi ada suatu perbedaan dengan bahasa indonesia yang baik

Misalnya dialog antara pedagang baju dan konsumen

  • Konsumen : Berapa harga bajunya?
  • Pedagang baju : 50.000 aja, minat mbak?
  • Konsumen : gak bisa di turunin lagi harganya? 
  • Pedagang baju : udah pas itu harganya 
  • Konsumen : oke deh saya beli 1 yaa 
  • Pedagang baju : oke mbak terimakasih
Kalimat di atas merupakan Bahasa Indonesia yang baik, karena sesuai dengan situasi dan kondisi. Tetapi belum tentu benar. Tidak mungkin bahasa tersebut kita ganti dengan bahasa yang benar karena bahasa tersebut tidak bersifat resmi atau formal.
Kesimpulan : Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku  dapat terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami,  bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional. Jadi, bahasa Indonesia yang baik belum tentu benar. Bahasa Indonesia yang benar bisa dikatakan baik.


2.Berikanlah contoh fungsi bahasa indonesia sebagai alat komunikasi!

- Bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
- Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
- Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama. 

Menurut Felicia (2001 : 1),
Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa.
Suatu kelemahan yang tidak disadari. Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur.
Fungsi bahasa indonesia sebagai alat komunikasi :
  • Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
     
  • Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain.
  • Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
  • Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol  bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa  Indonesia artinya kandang atau tempat.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu, yaitu :
- Kita ingin dipahami oleh orang lain.
- Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain.
- Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita.
- kita ingin orang lain menanggapi hasil pemikiran kita.
Jadi, dalam hal ini orang yang kita ajak komunikasi itu menjadi perhatian utama kita. Serta kita menggunakan bahasa tersebut dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan kita sendiri.

Contohnya :
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- suara adzan untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol rambu-rambu lalu lintas yang berada di jalan

contoh dalam kehidupan sehari hari
misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut
Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.

Kesimpulan : Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar