Sabtu, 19 Oktober 2013

Tulisan Softskill 1 (Inflasi)


Nama : Shakina Dwiandari
NPM : 26211720
Kelas : 3EB19

TULISAN SOFTSKILL (bahasa Indonesia)

Inflasi yang makin meningkat di negara Indonesia ini bukan merupakan hal yang biasa lagi , namun sangat memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Karena dari tahun ke tahun bangsa Indonesia selalu mengalami peningkatan. Hal ini menimbulkan keterpurukan ekonomi di Indonesia. Maka dari itu pemerintah harus segera menangani dengan serius masalah ini sebelum inflasi di negeri kita melebihi batas.

Pengertian Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, berkaitan dengan mekanisme pasar  yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.

Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.

 Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang sering kali dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Macam-macam Inflasi

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu :

1.      Inflasi ringan, terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun;

2.      Inflasi sedang, Inflasi ringan inflasi sedang antara 10%—30% setahun;

3.      Inflasi berat, berat antara 30%—100% setahun;

4.      Inflasi hiperinflasi  atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Analisis:
Dari masalah tersebut dapat saya analisiskan bahwasanya Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (demand pull inflation) dan desakan biaya produksi (cosh pull infantion). Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi.
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi, karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima (pendapatan tetap) seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Inflasi juga menyebabkan orang untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk mengembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral di suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral termasuk pemerintah.

Kesimpulan:
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga secara umum. Inflasi dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu tarikan permintaan dan desakan produksi. Inflasi dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu
a. ringan(<10 span="">
b sedang(10%-30%),
c. berat(30%-100%)
d. hyper(>100%).

Inflasi memiliki dampak positif dan negative. Apabila inflasi itu ringan, maka inflasi akan berdampak positif. Misalnya, meningkatnya pendapatan nasional akan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan berinvestasi. Sedangkan apabila inflasi itu hyper akan berdampak negative. Yang akhirnya membuat perekonomian menjadi kacau dan membuat orang menjadi malas bekerja, menabung dan berinvestasi.

Bank sentral merupakan bank utama yang berkepentingan untuk mengendalikan laju inflasi. Bank sentral memiliki kewenangan independent dalam mengatasi inflasi. Hal ini dikarenakan kebijakan yang dilakukan pemerintah malah akan mendorong laju inflasi makin tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar