Nama : Shakina
Dwiandari
NPM : 26211720
Kelas : 3EB19
TULISAN SOFTSKILL
(bahasa Indonesia)
Ribuan Warga Empat Desa di TTU Siap Serang Timor Leste
KEFAMENANU,
KOMPAS.com — Ribuan
warga dari empat desa di Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah
Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menyatakan siap untuk melakukan
serangan terhadap warga Kampung Leolbatan, Desa Kosta, Kecamatan
Kota, Distrik Oekusi Timor Leste.
Ancaman ini muncul menyusul tidak adanya kata sepakat terkait peristiwa bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Tokoh pemuda Desa Sunsea dan Desa Bakitolas, yaitu Wilem Oki, Lusianus Oematan, Alfredo Nono, dan Manektius Kolo, Sabtu (19/10/2013), mengatakan, empat desa yang siap bergabung untuk menyerang Timor Leste yakni Desa Sunsea, Bakitolas, Benus, dan Manamas.
“Tadi rencananya akan ada pertemuan tetapi diundur sampai hari Kamis (24/10/2013) mendatang, untuk hadirkan petinggi kedua negara, sehingga respons dari masyarakat di empat desa di Kecamatan Naibenu, kalau hari Kamis tidak jadi bertemu, maka nanti warga akan melakukan penyerangan ke Timor Leste,” ungkap Wilem yang diamini warga lainnya.
“Persiapan untuk penyerangan sudah ada dengan mengundang keempat desa tersebut secara adat dan persiapan alat perang seperti parang, panah, tombak, dan bambu runcing. Jumlah warga yang dipersiapkan untuk penyerangan kurang lebih sebanyak 1.500 orang dan nantinya ada dua desa di Timor Leste yang menjadi target serangan yakni Leolbatan, Desa Kosta dan Desa Hale,” sambung Wilem.
Ancaman ini muncul menyusul tidak adanya kata sepakat terkait peristiwa bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Tokoh pemuda Desa Sunsea dan Desa Bakitolas, yaitu Wilem Oki, Lusianus Oematan, Alfredo Nono, dan Manektius Kolo, Sabtu (19/10/2013), mengatakan, empat desa yang siap bergabung untuk menyerang Timor Leste yakni Desa Sunsea, Bakitolas, Benus, dan Manamas.
“Tadi rencananya akan ada pertemuan tetapi diundur sampai hari Kamis (24/10/2013) mendatang, untuk hadirkan petinggi kedua negara, sehingga respons dari masyarakat di empat desa di Kecamatan Naibenu, kalau hari Kamis tidak jadi bertemu, maka nanti warga akan melakukan penyerangan ke Timor Leste,” ungkap Wilem yang diamini warga lainnya.
“Persiapan untuk penyerangan sudah ada dengan mengundang keempat desa tersebut secara adat dan persiapan alat perang seperti parang, panah, tombak, dan bambu runcing. Jumlah warga yang dipersiapkan untuk penyerangan kurang lebih sebanyak 1.500 orang dan nantinya ada dua desa di Timor Leste yang menjadi target serangan yakni Leolbatan, Desa Kosta dan Desa Hale,” sambung Wilem.
Menurut Wilem,
warga sudah benar-benar nekat melakukan penyerangan sehingga bisa ada
respons dari petinggi negara. ”Biar ada penyerangan dulu, sehingga
ada perhatian penyelesaian yang lebih serius dari petinggi kedua
negara,” kata Wilem.
Seperti diberitakan, akibat berebut tanah di wilayah zona netral, warga Nelu, Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu, terlibat saling serang dengan warga Leolbatan, Desa Kosta, Kecamatan Kota, Distrik Oekusi, Timor Leste.
Seperti diberitakan, akibat berebut tanah di wilayah zona netral, warga Nelu, Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu, terlibat saling serang dengan warga Leolbatan, Desa Kosta, Kecamatan Kota, Distrik Oekusi, Timor Leste.
Analisis :
Dari masalah
tersebut dapat kita analisiskan bahwa ada banyak warga di daerah
timur yang masih belum bisa rukun,damai,dan tentram karena adanya
beberapa permasalahan disana seperti halnya mereka saling berebut
tanah di wilayah zona netral. Warga sudah benar-benar nekat melakukan
penyerangan sehingga bisa ada respons dari petinggi negara. Solusinya
sebaiknya petinggi negara harus ikut serta dalam melakukan perdamaian
agar permasalahan ini tidak terlalu banyak dampak negatifnya dan
wargapun bisa hidup rukun dan damai seperti halnya yang di harapkan
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar