Sabtu, 19 Oktober 2013

Tulisan Softskill 3 (Ribuan Warga Empat Desa di TTU Siap Serang Timor Leste)

Nama : Shakina Dwiandari
NPM   : 26211720
Kelas : 3EB19

TULISAN SOFTSKILL (bahasa Indonesia)

Ribuan Warga Empat Desa di TTU Siap Serang Timor Leste


KEFAMENANU, KOMPAS.com — Ribuan warga dari empat desa di Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menyatakan siap untuk melakukan serangan terhadap warga Kampung Leolbatan, Desa Kosta, Kecamatan Kota, Distrik Oekusi Timor Leste.

Ancaman ini muncul menyusul tidak adanya kata sepakat terkait peristiwa bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Tokoh pemuda Desa Sunsea dan Desa Bakitolas, yaitu Wilem Oki, Lusianus Oematan, Alfredo Nono, dan Manektius Kolo, Sabtu (19/10/2013), mengatakan, empat desa yang siap bergabung untuk menyerang Timor Leste yakni Desa Sunsea, Bakitolas, Benus, dan Manamas.

“Tadi rencananya akan ada pertemuan tetapi diundur sampai hari Kamis (24/10/2013) mendatang, untuk hadirkan petinggi kedua negara, sehingga respons dari masyarakat di empat desa di Kecamatan Naibenu, kalau hari Kamis tidak jadi bertemu, maka nanti warga akan melakukan penyerangan ke Timor Leste,” ungkap Wilem yang diamini warga lainnya.

“Persiapan untuk penyerangan sudah ada dengan men
gundang keempat desa tersebut secara adat dan persiapan alat perang seperti parang, panah, tombak, dan bambu runcing. Jumlah warga yang dipersiapkan untuk penyerangan kurang lebih sebanyak 1.500 orang dan nantinya ada dua desa di Timor Leste yang menjadi target serangan yakni Leolbatan, Desa Kosta dan Desa Hale,” sambung Wilem.

Menurut Wilem, warga sudah benar-benar nekat melakukan penyerangan sehingga bisa ada respons dari petinggi negara. ”Biar ada penyerangan dulu, sehingga ada perhatian penyelesaian yang lebih serius dari petinggi kedua negara,” kata Wilem.

Seperti diberitakan, akibat berebut tanah di wilayah zona netral, warga Nelu, Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu, terlibat saling serang dengan warga Leolbatan, Desa Kosta, Kecamatan Kota, Distrik Oekusi, Timor Leste.


Analisis :
Dari masalah tersebut dapat kita analisiskan bahwa ada banyak warga di daerah timur yang masih belum bisa rukun,damai,dan tentram karena adanya beberapa permasalahan disana seperti halnya mereka saling berebut tanah di wilayah zona netral. Warga sudah benar-benar nekat melakukan penyerangan sehingga bisa ada respons dari petinggi negara. Solusinya sebaiknya petinggi negara harus ikut serta dalam melakukan perdamaian agar permasalahan ini tidak terlalu banyak dampak negatifnya dan wargapun bisa hidup rukun dan damai seperti halnya yang di harapkan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar